Yang Terjadi Di Masyarakat Saat Ini Sangat Beragam Sekali, Seperti Kenakalan Remaja Yang Salah Satunya Yaitu Melakukan Tindakan Aborsi Dikalangan Remaja Putri. Menurut Salah Satu Hasil Survey Diperkirakan Setiap Tahun Jumlah Aborsi Di Indonesia Mencapai 2,4 Juta Jiwa. Parahnya, 800 Ribu Diantaranya Terjadi Di Kalangan Remaja. Hasil Ini Sangat Pemprihatinkan Dan Karena Itu Harus Mendapat Perhatian Yang Cukup Serius Baik Dari Lembaga Social, Lembaga Pendidikan, Serta Pemerintah. Demikian Data Tersebut Dikeluarkan Oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) 2010. Data Ini Mengiringi Data Lain Yang Tak Kalah Mencengangkan. Disebutkan Bahwa Sekitar 51 Persen Remaja Di Jabodetabek Telah Melakukan Hubungan Seks Pranikah. Tindakan Ini Adalah Pemicu Utama Dimana Tindakan Aborsi Sangat Mungkin Terjadi Dan Merusak Generasi Muda Bangsa Kita. Beberapa Factor Yang Mendasari Remaja Melakukan Hubungan Seks Pranikah Yang Dapat Berakibat Hamil Diluar Nikah Dan Berujung Pada Aborsi. Diantaranya:Pergaulan Bebas, Kurangnya Pantauan Serta Bimbingan Dari Orang Tua Dan Keluarga, Faktor Pergaulan Di Sekolah Serta Lingkungan Rumah, Kurangnya Pengetahuan Remaja Tentang Bahaya Aborsi Dan Penyakit Akibat Seks Bebas. Hal-Hal Inilah Yang Mendasari Diangkatnya Tema Kenakalan Remaja Khususnya Aborsi Karena Ada Banyak Hal Yang Akan Di Jelaskan Dibawah Ini;
-PENJELASAN TENTANG ABORSI
Aborsi Merupakan Gejala Yang Sejak Zaman Dahulu Kala Dikenal Pada Seluruh Lapisan Masyarakat Di Seluruh Dunia. Bila Seorang Wanita Menjadi Hamil Tanpa Diinginkannya Dan Ia Tidak Dapat Menerima Keadaan Itu Sebagai Nasibnya, Maka Ia Akan Melakukan Segala Macam Usaha Untuk Menggugurkan Kandungannya.Masa Remaja Merupakan Masa Transisi Perkembangan Dari Masa Kanak-Kanak Ke Masa Dewasa Yang Di Dalam Masa Ini Ada Aspek Lainnya Yang Berubah Seperti Perkembangan Fisik, Kognitif, Emosional Dan Social. Oleh Karena Itu, Masa Remaja Disebut Sebagai Masa Untuk Bertumbuh Dan Berkembang.Masa Remaja Juga Merupakan Masa Dimana Seseorang Memiliki Kebiasaan Untuk Melakukan Suatu Tindakan Atau Perbuatan Yang Beresiko Dan Merugikan Bahkan Membahayakan Dirinya Sendiri. Masa Transisi Ini Ditandai Dengan Masa Pubertas Yang Dialami Oleh Laki-Laki Atau Perempuan. Pada Laki-Laki Usia 9-11tahun Adalah Masa Puber, Sedangkan Pada Perempuan Pada Usia 8-10 Tahun. Seorang Perempuan Masuk Di Masa Pubertas Dengan Ditandai Menstruasi Yaitu Luruhnya Sel Telur Yang Tidak Dibuahi,Sedangkan Pada Laki-Laki Masuk Masa Pubertas Dengan Ditandai Mimpi Basah. Ketika Seorang Remaja Sudah Memasuki Ke Tahap Masa Pubertas Maka Remaja Tersebut Sudah Dapat Bereproduksi Atau Menghasilkan Keturunan.Di Masa Ini Remaja Sangat Rawan Akan Pergaulan Bebas. Pada Masa Remaja Juga Biasanya Remaja Memiliki Rasa Keingintahuan Yang Besar Misalnya Seperti Mengenal Lawan Jenis, Mencoba Hal-Hal Baru Yang Bisa Saja Menjerumuskan Kearah Negative Seperti Pengaruh Obat-Obatan Terlarang, Hubungan Sex Bebas Yang Berujung Pada Kasus Aborsi Yang Dapat Mengakibatkan Kematian. Pengaruh Perkembangan Zaman Serta Kemajuan Teknologi Tidak Bisa Dipandangan Sebelah Mata Dan Dilihat Dari Segi Positifnya Saja.Pada Era Globalisasi Ini Begitu Berdampak Pada Gaya Hidup Dan Pergaulan Di Kalangan Remaja. Lihat Saja Bagaimana Mereka Bergaul Dengan Sesamanya. Cara Berteman Yang Cukup Bebas Dan Identik Dengan Kehidupan Malam Serta Akrab Dengan Pergaulan Bebas. Seperti Miras, Rokok, Narkoba Dan Parahnya Ialah Seks Bebas. Ini Adalah Sumber Terbesar Penyebab Aborsi Dari Dahulu Sampai Saat Ini.
Orangtua Sangat Berperan Dalam Memberikan Tanggung Jawab Dan Batasan Pertemanan Yang Dijalin Anak-Anaknya. Hubungan Seks Pra Nikah Yang Dilakukan Remaja Atau Pra Dewasa Mengakibatkan Kehamilan Diluar Pernikahan Dan Hal Ini Membuat Bayi Yang Dikandung Menjadi Anak Yang Tidak Diharapkan. Karena Beberapa Alasan Seperti; Remaja Yang Belum Siap Untuk Menerima Kehamilan, Pasangan Remaja Yang Belum Siap Menikah, Aib Keluarga Yang Harus Ditutupi, Menghancurkan Masa Depan Ibu Yang Mengandung,Hingga Akhirnya Aborsi Dipilih Sebagai Jalan Terbaik Dan Sumber Penyelesaian Masalah. Aborsi Ilegal Yang Dilakukan Dapat Berupa Bermacam-Macam Cara Mulai Dari Bantuan Medis, Jamu, Obat-Obatan, Dukun, Dan Lain Sebagainya Tanpa Memikirkan Akibatnya.
Dampak Yang Terjadi Dari Keputusan Untuk Melakukan Aborsi Cukup Beragam, Tentunya Subjek Mendapatkan Resiko Yang Besar Mulai Dari Resiko Ekonomi Yaitu Mengeluarkan Biaya Yang Besar Untuk Melancarkan Tindakan Aborsi, Resiko Fisik Yaitu Adanya Gangguan Pada System Reproduksi Sehingga Dapat Mengakibatkan Subjek Tidak Bisa Untuk Hamil Lagi, Atau Yang Lebih Parah Lagi Setelah Aborsi Subjek Mengalami Pendarahan Hebat Hingga Berakibat Kematian. Resiko Sosial Dimana Subjek Mendapatkan Respon Dan Tanggapan Yang Negative Dari Lingkungan Sosialnya Seperti : Dianggap Wanita Tidak Baik, Tidak Bermoral, Murahan Serta Dikucilkan Karena Dianggap Merusak Nama Baik Keluarga Atau Lingkungan Dimana Subjek Berada. Resiko Psikis Yangdialami Antara Lain; Rasa Trauma, Merasa Bersalah, Menyesal Namun Juga Lega.
Solusi Yang Dapat Dilakukan Untuk Mencegah Tindakan Hamil Diluar Nikah Yang Berakibat Pada Tindakan Aborsi Pada Kalangan Remaja Antara Lain Orang Tua Harus Mengadakan Pendekatan Dan Pantauan Kepada Anak-Anaknya Agar Tidak Melakukan Pergaulan Bebas, Perlu Adanya Penyuluhan Tentang Pergaulan Bebas Khususnya Dampak Aborsi Bagi Keselamatan Jiwa Serta Pembekalan Pengetahuan Agama Dari Keluarga Dan Lingkungan Agamawi. Pelaku Aborsi Sebelum Melakukan Tindakannya Harus Lebih Dahulu Tahu Dampak Dari Segi Hukum Pidana Bagi Pelaku Yang Melakukan Aborsi. Setelah Calon Pelaku Aborsi Mengetahui Dampak Yang Di Akibatkan Dari Tindakan Aborsi Diharapkan Pelaku Tindakan Aborsi Dapat Mempertimbangkan Keputusannya Untuk Melakukan Tindakan Aborsi.Karna Memang Adanya
Undang-Undang Yang Menetapkan Tentang Ketentuan Mengenai Aborsi :
1.Aborsi Dilarang Secara Mutlak
2.Aborsi Di Perbolehkan Dalam Hal ;
A.Menyelamatkan Jiwa Wanita
B.Menjaga Kesehatan Wanita
C.Indikasi Humanited Atau Kemanusiaan, Yaitu Jika Kehamilan Disebabkan
Oleh Pemerkosaan Wanita Dibawah Umur.
3.Indikasi Eugenistis Yaitu Kemungkinan Besar Bayi Lahir Cacat Fisik Atau Mental.
Di Indonesia Aborsi Diatur Dalam KUHP Pasal 229, 346, 347,348,349,350,535 Serta Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan.
-Kerangka Teori
A. Teori Tindakan Sosial Menurut Weber = Perilaku Manusia Merupaka Perilaku Sosial Harus Mempunyai Tujuan Tertentu, Yang Terwujud Dengan Jelas. Aspek Pemikiran Weber Menekankan Pada Pemahaman Subjektif Sebagai Metode Memperoleh Pemahaman Yang Falid Mengenai Arti Subjektif Tindakan Sosial
B. Teori Interaksionalisme Simbolik Menurut Blumer (Dalam Ritzer, 2004) Interaksi Adalah Proses Dimana Kemampuan Berpikir Di Kembangkan Dan Diperhatikan. Interaksi Simbolis Dilakukan Dengan Menggunakan Bahasa Dan Melalui Isyarat.
-Proses Pengambilan Keputusan Aborsi Perspektif Gender
Patrilineal Merupakan Adat Masyarakat Yang Mengatur Garis Keturunan Dari Pihak Laki-Laki. Tanpa Disadari Budaya Ini Tidak Hanya Terjadi Pada Hubungan Suami Istri Namun Juga Hubungan Remaja Yang Masih Berpacaran, Khususnya Dalam Hal Perilaku Seksual Dimana Perempuan Dipaksa Oleh Laki-Laki Untuk Berhubungan Seks Dengan Alasan Sebagai Pembuktian Cinta Dan Apabila Perempuan Menolak Maka Laki-Laki Mengancam Akan Memutuskan Hubungan Mereka. Hal Tersebut Mencerminkan Perempuan Dalam Posisi Yang Tidak Berdaya Apabila Berada Di Bawah Ancaman Laki-Laki. Aborsi Illegal Yang Dilakukan Oleh Remaja Memiliki Alasan Yang Rasional Yaitu Aborsi Menjadi Satu-Satunya Jalan Keluar Dan Alasan Emosional (Afektif) Yaitu Menghilangkan Rasa Malu. Seperti Yang Di Ungkapkan Oleh Max Weber Yang Mengatakan Bahwa Perilaku Manusia Yang Merupakan Perilaku Sosial Harus Mempunyai Tujuan Tertentu Artinya Perilaku Itu Harus Mempunyai Arti Bagi Perilaku Yang Terlibat Yang Kemudian Berorientasi Terhadap Perilaku Yang Sama Dengan Pihak Lain. Demikian Pula Yang Diungkapkan Oleh Max Weber Yang Memahami Alasan-Alasan Mengapa Masyarakat Tersebut Bertindak Yaitu Kejadian Masa Lalu Yang Mempengaruhi Karakter Mereka Dan Memahami Tindakan Para Pelakunya Yang Hidup Di Masa Kini. Tidak Hanya Pemaksaan Hubungan Seks Pra-Nikah, Namun Juga Dalam Mengambil Keputusan Aborsi Yang Dilakukan Karena Adanya Paksaan Dari Pasangan. Ini Menunjukkan Masih Adanya Hubungan Yang Bias Gender Antara Perempuan Dan Laki-Laki Meskipun Bukan Pasangan Suami Istri.
Untuk Itu Kita Semua Perlu Paham Tentang Apa Itu Aborsi Dan Efek Dari Aborsi Bagi Keselamatan Kita, Pentingnya Pengetahuan Tersebut Juga Setidaknya Dapat Mengingatkan Kita Tentang Bahayanya Kegiatan (Aborsi) Tersebut. Dan Yang Terlebih Pentingnya Lagi Adalah Pantauan Dari Orang Tua, Keluarga, Dan Kerabat-Kerabat Disekeliling Kita. Dan Juga Nasehat-Nasehat Dari Orang Tentang Bahayanya Aborsi Yang Diakibatkan Dari Pergaulan Bebas,Dunia Malam,Rasa Ingin Tau Yang Harus Kita Cegah Guna Menghindari Hal-Hal Yang Tidak Di Inginkan Seperti Hamil Diluar Nikah,Aborsi,Candu Narrkoba.Untuk Itu Kita Harus Benar-Benar Menjauhi Segala Aktifitas Yang Menimbulkan Kerugian.
Sekian dan terima kasih atas kunjungannya salam hormat admin...
0 komentar :
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung di blog ini silahkan berkomentar..!!!