Home » » Psikologi Analisis Film Sutter Island

Psikologi Analisis Film Sutter Island


gambar film sutter island

SINOPSIS FILM SHUTTER ISLAND

  Film ini menceritakan sebuah pulau terdalam yang memang jauh dari daratan. yang hanya bisa ditempuh dengan jalur laut.dipulau itu adalah Rumah Sakit Jiwa yang dikembangkan oleh pemerintah.yang tentu saja banyak dihuni oleh Pasien-pasien gila yang memang dikatakan aneh tingkah lakunya. dan terdapat Bangsal-bangsal untuk pasien di dalam RS tersebut.
Edward “Teddy” Daniels (Leonardo Di Caprio), Seorang detektif pria yang yang ditugaskan mencari seorang pasien yang bernama Rachel Solando. Dia merupakan seorang duda dari istri yang meninggal pada saat kebakaran. Dia memiliki kemampuan mengingat wajah yang tinggi. Dahulu dia adalah seorang marinir angkatan darat. Sehingga dia selalu mengingat masa silamnya hanya dengan melihat atau mendengar sesuatu seperti yang terjadi didepan matanya di masa yang lalu.
   Di film ini, Teddy  mengalami dejavu yang dalam bahasa Yunani diartikan sebagai pernah lihat, pernah merasa. Maskudnya ialah mengalami suatu pengalaman yang pernah dirasakan sebelumnya. Para ahli Psikologi menggambarkan dejavu ini dengan istilah fenomena gunung es. Dimana permukaan air adalah batas kesadaran kita. Pikiran sadar kita ialah bongkahan es yang muncul pada permukaan laut, sedangkan pikiran bawah sadar kita ialah bongkahan raksasa yang ada di dalam laut. Menurut mereka, sesungguhnya sebagian besar informasi yang kita terima tersimpan di pikiran bawah sadar kita dan belum muncul ke permukaan. Hanya sebagian kecil dari informasi yang kita terima benar-benar kita ingat atau sadari.
   Di dalam film ini juga di gambarkan bahwa Teddy memiliki kepribadian ganda. Antara dia yang masa silam dan dia yang sekarang. Karena rasa cintanya pada istrinya, membuat Teddy mengalami dilema pada pikirannya. Dimana suara-suara istrinya masih terdengar olehnya dan mempengaruhi pola pikirnya. Sehingga dia sendiri tidak yakin pada dirinya sendiri.
Namun semua ini hanyalah fiktif yang diciptakan oleh seorang pasien bernama Andrew Laedis yang tidak lain adalah Teddy. Yang telah membunuh istrinya sendiri karena telah membunuh ketiga anak mereka. Dan Andrew pun menciptakan tokoh-tokoh imajinatif yang diperankan oleh pikirannya sendiri. Bahkan cerita tentang Rachel Solando itu sendiri tidak ada.

A. GANGGUAN & SYMTOMS FILM SHUTTER ISLAND MENURUT DSM-5 

Pada film ini didapatkan penyakit kejiwaan yang berkaitan dengan psikiatri adalah skizofrenia yang dialami oleh Andrew Laeddis. Gejala-gejala dari gangguan – gangguan tersebut dalam film itu terlihat dan terbukti dengan;

1). Adanya halusinasi auditorik dan visual.Skizofrenia yang di derita Laeddis menyebabkan dia mengalami halusinasi auditorik maupun visual yang berat, yang menyebabkannya seperti tinggal didalam dunia tersendiri, dimana dia menghidupkan tokoh – tokoh khayalannya,seperti Rachel dan Dolores. Halusinasi auditorik 3rd order yang merupakan gejalakhas dari skizofrenia terlihat sekali di sini.
2). Adanya waham yang jelas terlihat adalah waham kebesaran, dimana laeddis masihmerasa bahwa dirinya merupakan anggota US Marshal dan memiliki junior  bernama Chuck. waham bizarre terlihat dari keberadaan Chuck yang sebenarnya tidak ada tapi Laeddis berkeras bahwa Chuck adalah partnernya, padahal Chuck yang Laeddis kenal sebenarnya adalah dokter yang merawatnya, Dr. Sheehan.

3). Adanya mimpi buruk dan flashback yang secara konstan timbul dan mengganggu aktivitas Teddy. mimpi buruk tersebut mengganggu tidurnya, sedangkanflashback tentang kejadian traumatis yang terjadi pasca perang menyebabkan hendaya dalam aktivitasnya. flashback tersebut menyebabkan penderitanya merasa seakan berada di tempat kejadian trauma, padahal sebenarnya dia sudah aman dan tidak berada di tempat tersebut lagi.keadaan PTSD ini juga yang menyebabkan Laeddis terlibat dalam alcohol abuse yang akhirnya merenggut nyawa anak – anaknya dan kehidupanya.

Symptoms Schizofernia dari DSM-5

Gejala psikotik mendistorsi pemikiran seseorang. Ini termasuk halusinasi (mendengar atau melihat hal-hal yang tidak ada), delusi (keyakinan yang tidak benar), kesulitan mengatur pikiran, dan gerakan-gerakan aneh. "Negatif" gejala membuat sulit untuk menunjukkan emosi dan untuk berfungsi secara normal. Seseorang mungkin tampak tertekan dan ditarik. Gejala kognitif mempengaruhi proses berpikir. Ini termasuk kesulitan menggunakan informasi, membuat keputusan, dan memperhatikan.

B. TREATMENT
Perawatan psikososial. Perawatan ini membantu pasien mengatasi penyakit mereka dari hari ke hari. Perawatan yang membantu setelah pasien menemukan obat yang bekerja. Perawatan termasuk:

1. Narkoba dan alkohol perawatan: ini sering dikombinasikan dengan perawatan lain untuk skizofrenia

2. Pendidikan keluarga: cara untuk membantu seluruh keluarga belajar bagaimana mengatasi penyakit dan membantu satu mereka cinta

3. Keterampilan manajemen penyakit: cara bagi pasien untuk belajar tentang penyakit dan mengelolanya dari hari ke hari

4. Rehabilitasi: membantu dengan mendapatkan pekerjaan dan keterampilan hidup sehari-hari

5. Kelompok swadaya: dukungan dari orang lain dengan penyakit dan keluarga mereka

6. Terapi: berbicara dengan terapis tentang hidup dengan penyakit dan belajar bagaimana mengelola gejala, seperti mendengar suara-suara atau memiliki delusi.

7. Terapi perilaku : Teknik perilaku menggunakan latihan ketrampilan sosial untuk meningkatkankemampuan sosial, kemampuan memenuhi diri sendiri, latihan praktis, dan komunikasi interpersonal. Perilaku adaptif adalah didorong dengan pujian atauhadiah yang dapat ditebus untuk hal-hal yang diharapkan.

8. Terapi berorintasi-keluarga : Terapi ini sangat berguna karena pasien skizofrenia seringkali dipulangkandalam keadaan remisi parsial, keluarga dimana pasien skizofrenia kembaliseringkali mendapatkan manfaat dari terapi keluarga yang singkat namun intensif (setiap hari).

9. Terapi kelompok : Terapi kelompok efektif dalam menurunkan isolasi sosial, meningkatkan rasa persatuan, dan meningkatkan tes realitas bagi pasien skizofrenia.

10. Psikoterapi individual : Suatu konsep penting di dalam psikoterapi bagi pasien skizofrenia adalah perkembangan suatu hubungan terapetik yang dialami pasien sebagai aman.Pengalaman tersebut dipengaruhi oleh dapat dipercayanya ahli terapi, jarak emosional antara ahli terapi dan pasien, dan keikhlasan ahli terapi seperti yangdiinterpretasikan oleh pasien.
Sekian dan terima kasih atas kunjungannya salam hormat admin....

0 komentar :

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung di blog ini silahkan berkomentar..!!!